Berita24.id : Lagi-lagi, kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji dipertanyakan. Hal itu menyusul anggaran Covid 19 yang digelontorkan begitu fantasti namun malah terkesan bobrok.
Bobroknya kinerja Dinas Keshatan ini dilihat dari labgkah antisipasi yang dilakukan. Meski penyebaran pendemi corona begitu masif di beberapa wilayah, juga langkah langkah antisipasi telah dilakukan oleh pihak tim gugus tugas covid-19 kabupaten mesuji namun ironinya sejauh ini pihak Dinas Kesehatan masih terkesan lamban.
Belum adanya tim khusus yang menangani wabah ini juga tidak adanya ruang isolasi pada Rumah Sakit Umum Daerah seaka menjadi tanda tanya besar atas kinerja Organisasi perangkat daerah yang dikepalai oleh Yanuar Fitriyan Skm Mm ini.
“Ini aneh kok anggaran sebesar Rp18 M itu kemana, tapi ruang isolasi saja belum ada. Terus kemana selama ini Dinas Kesehatan sebagai garda terdepan didalam mengelola anggaran besar tersebut. Ini urusan nyawa. Kok selalai ini, bahkan ruang isolasi saja tidak disiapkan,”cetus salah satu tokoh masyarakat.
Sementara Dokter Hoti selaku kepala Rsud mesuji mengatakan bahwa pihaknya sedang berproses mempersiapkan Ruang Isolasi.
“Hari ini kita mempersiapkan ruang isolasi dimana awalnya ruangan ini kami berencana untuk ruang khusus anak, namun kondisi berbeda saat masa covid ini, ” terangnya.
Disinggung terkait Alat Pengan Diri (APD) serta peralatan medis lain, apakah memadahi jika kemungkinan terburuk akan terjadi, istri dari kepala Bapeda tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah menerima bantuan Apd lengkap beberapa hari yang lalu.
“Kalau untuk Apd saya rasa cukup, karena dua atau tiga hari yang lalu kami juga baru saja menerima banyak paket Apd lengkap dari Dinas, kalau untuk alat khusus diruang isolasi misalnya fentilator, kami sedañg berupaya karena itu harganya sangat mahal, ” imbuhnya.
Selain dari Pada itu, Dr Hoty juga menjelaskan bahwa sejauh ini ruang isolasi yang sedia ada telah merawat dua Orang Dalam Pengawasan( Odp) namun kini tinggal satu orang lantaran seorang diantara dua tersebut telah diputuska sehat dan diperbolahkan pulang.
Ia juga menegaskan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan melaksanakan pelatihan kepada kurang lebih 15 orang tenaga medis, untuk kesiapan tim khusus penanganan covid-19. (rd)