Berita24.id : Muba (Sumsel) — Berapa hari sebelumnya pihak LSM Gempur Muba mendapat aduan dari warga Balai Agung, yang mengatakan bahwa masih banyak fakir miskin, yang belum mendapat bantuan dari pemerintah Kabupaten Muba, baik bantuan sembako, bantuan sosial tunai maupun bantuan-bantuan lainnya.
Menindak lanjuti aduan itu, siang Hari jumat, 15/05/2020 Tim LSM Gempur yang diketuai oleh Irwansyah, mengunjungi tempat kediaman orang-orang fakir miskin yang ada di Ibu Kota Sekayu yaitu di Kelurahan Balai Agung , Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). dan memang benar seperti yang disampaikan oleh warga Sekayu tersebut, Tim LSM Gempur Muba mendapati ada dua orang tua yang berbeda tempat tinggal, yang satu bernama Zai, umur lebih 100 tahun, tinggal digubuk kecil terbuat dari papan tua berukuran 2x3m dipinggir jalan raya Sekayu-Sukarami terpisah dengan anak-anak, serta cucu-cicitnya.
Untuk diketahui pak Zai ini mempunyai tiga orang anak, satu sudah meninggal, tinggal dua anak semuanya perempuan berumur lebih 70 tahun, mereka juga keluarga tidak mampu, demikian pula cucu-cucunya semua dari keluarga yang sangat sederhana sehingga sangat terbatas untuk membantu perekonomian dan biaya perawatan kesehatan pak Zai.
Yang kedua mereka mengunjungi rumah Samiati, seorang janda berumur 58 tahun tinggal dekat SD 10 Balai Agung, digubuk bersama seorang anak bungsunya yang sudah tidak lagi bekerja, karena dampak Covid-19. Samiati ini sedang menderita kelumpuhan, tidak bisa berdiri selama lebih satu tahun.
Kepada Tim LSM Gempur Muba, Samiati yang tinggal di gubuk yang terbuat dari papan rapuh dan berlubang-lubang ini, mengaku bahwa dirinya belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah, baik bantuan sembako maupun bantuan tunai, sementara ke-enam anak-anaknya merupakan keluarga kurang mampu, “Sare galek” katanya dalam bahasa sekayu, ditanya mengenai anak-anaknya. Itu masuk akal karena kalau anak-anaknya berpenghasilan cukup lumayan, tidak mungkin membiarkan ibunya tinggal di tempat yang kata warga di situ (maaf) tidak layak disebut rumah tapi kandang kambing!
Ketua LSM Gempur-Irwansyah, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa, orang-orang seperti inilah yang seharusnya lebih diperhatikan oleh pemerintah, karena undang-undang juga mengamanatkan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
“Orang-orang seperti pak Zai dan bu Samiati inilah yang seharusnya jadi prioritas perhatian pemerintah, mereka orang-orang miskin yang lemah tidak berdaya, bukan hanya secara ekonomi tapi juga secara fisik, terlebih bu Samiati yang sudah lebih satu tahun lumpuh. Amat terlebih saat Pandemi Covid-19 ini, dimana orang orang yang berekonomi menengah kebawah saja perlu diberikan bantuan, apalagi orang-orang fakir dan tidak berdaya seperti mereka,” urainya.
Terkhusus bu Samiati yang tinggal di gubuk reyot dan tidak layak ini, seharusnya jadi prioritas pemerintah untuk bedah rumah. Kami tidak habis pikir, orang-orang seperti pak Zai yang tinggal di gubuk persis pinggir Jalan Raya Provinsi, dan bu Samiati yang tinggal sangat dekat dengan jalan yang sama bisa luput dari perhatian pemerintah, bukankah pejabat di Muba ini setiap hari lewat di depan rumah mereka? Terus bagaimana dengan orang-orang fakir miskin yang tinggal jauh dari jalan raya, jauh dari Ibu Kota Sekayu? Kami juga bertanya, apa sih kerjanya RT, Lurah, Camat, Dinsos, bukankah mereka digaji oleh Pemerintah yang diberi mandat oleh rakyat? Ingatlah doa jeritan orang teraniaya didengar dan dikabulkan Yang Maha Kuasa.
Sementara itu dimintai tanggapannya mengenai pernyataan ketua LSM Gempur Muba, tentang kedua orang miskin papa ini, Kepala Dinas Sosial Muba-Drs. H. Ahmad Nasuhi, SH mengatakan bahwa pihaknya akan mengecek keberadaan kedua fakir miskin termaksud.`
“Berikan nama dan alamatnya mas, besok kami akan cek di lokasi, terimakasih atas infonya,” katanya kepada awak media ini.
Sementara itu juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 muba sekaligus Kepala Dinas Kominfo Muba Heriyadi Sinulingga mengatakan bahwa, mereka sudah masuk dalam data RT, dan nama mereka dimasukkan dalam penerima BLT APBD Muba.
“Mereka sudah masuk data mas, yang tidak masuk data Kemensos, ditampung Bupati melalui dana APBD, tinggal tunggu pencairannya,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut ketua LSM Gempur Muba-Irwansyah juga menyerahkan bantuan sembako berupa 5 kg beras, satu dos indomie, gula pasir 1 kg dan tepung terigu 1 kg.
“Ini sebagai bentuk simpati dan kepedulian kami kepada keluarga pak Zai khususnya, pemberian ini tidaklah seberapa berarti, mohon diterima dengan senang hati,” katanya kepada pak Zai. (ags)