Bejat!!!, RI Sudah Dianggap Om, Malah Tega Setubuhi DA Warga Desa Balerejo Batanghari Lamtim

Berita24.co.id  ; Lampung Timur —-  Bejat, entah apa di fikiran pemuda yang berstatus duda RI (36), dengan tega berbuat tidak senonoh. Warga Desa Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah ini di duga kuat tega menyetubuhi DA (17) siswi salah satu sekolah yang berada di Lampung Timur, merupakan warga Desa Balerejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

Gadis yang masih tergolong bau kencur tersebut DA (17) menjelaskan, RI (36) telah di anggap sebagai om nya sendiri, jadi tidak ada rasa curiga dan tidak mungkin berbuat tidak senonoh kepada nya.

“Kejadian itu, sekitar tanggal 22 Mei 2020, RI datang ke rumah meminta untuk dibuatkan teh, namun saya tidak mau dan RI malah karokean menyanyi di sini sambil tiduran, kemudian RI mengajak saya tidur disampingnya dan RI langsung mencium pipi saya serta langsung merayu berbicara,”jelasnya.

Aksi bejat palaku tersebut tidak berhenti disitu saja, bahkan, dia (RI Red) kembali mengajak dirinya. “Ayo beginian sambil meraba bagian paha saya, dada dan kemaluan saya, ini ada uang untuk kamu sebesar Rp 50.000 untuk beli baju,” ucap DA menirukan perkataan RI.

Saat itu saya kembali menolak permintaan nya, akan tetapi tangan saya terus menerus di tarik dengan RI dan RI membuka celananya lalu memaksa saya untuk mencium alat kelamin nya, kemudian tangan RI dimasukkan ke dalam kelamin saya dan saya di paksa harus menghisap alat kelamin nya sampai mengeluarkan sperma di mulut saya.

“Setelah kejadian tersebut RI melanjutkan kegiatan nya karoke dan saya di suruh ke kamar mandi untuk cuci celana dalam. “. Jelasnya. Kamis (06/08/2020).

Dikatakannya, bukan hanya sekali itu saja RI melakukan perbuatannya, pada tanggal 06 Juli 2020 RI kembali datang melancarkan aksinya, saat itu Bapak saya dan RI sedang ngobrol kemudian berpamitan untuk memperbaiki salon, tidak lama bapak saya pergi kerja dan pada saat itu saya sedang tidur di bangunkan oleh RI dengan cara memegang bagian paha saya.

“RI bilang sama saya, Ayo begitu an, sambil memegang kepala saya dan RI langsung memaksa saya untuk membuka celana. saya tidak mau, lalu RI tetap memaksa harus tetap membuka celana saya dan RI langsung memasukkan alat kelamin nya ke dalam kelamin saya. Saat itu saya merasa sangat kesakitan dengan posisi di bawah, RI terus menerus melampiaskan nafsunya hingga akhirnya mengeluarkan sperma di atas sprei. Saya terdiam menangis dan RI berbicara, jangan bilang-bilang orang nanti geger “. Ujarnya.

Sementara, menurut YO (60) ayah dari DA (17) mengatakan, peristiwa yang menimpa keluarganya terungkap berawal dari perilaku anak saya DA (17) yang sering melamun sendiri dan berusaha ingin mengakhiri hidupnya dengan menggunakan sebilah pisau.

” Saya dan istri mencoba bertanya kepada anak saya, ada apa sebenarnya dengan anak saya yang selalu melamun sendiri dan selalu bawa pisau ingin mengakhiri hidupnya “. kata dia.

Penasaran dengan perilaku anak saya lanjut nya, kemudian saya dan istri mencoba bertanya pelan-pelan kepada anak saya dan akhirnya terjawab sudah kalau anak saya bercerita telah di perlakukan tidak senonoh dengan RI.

” Namanya RI sudah saya anggap sebagai anak sendiri, sering main ke rumah sini, jadi saya dan keluarga tidak ada menaruh rasa curiga apapun sama RI “. katanya.

Lebih lanjut dikatakan nya, setelah mengetahui kejadian tersebut saya beserta keluarga mengadukan nasib yang menimpa keluarga saya dengan pihak desa Balerejo Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur untuk bermusyawarah.

Saat itu kami semua datang ke rumah pak RT, ada pak lurah, Babinsa, saya beserta keluarga dan RI datang bersama seorang anggota polisi dan seorang pengacara.

” Pada musyawarah dengan perangkat desa Balerejo dan TNI, saat itu RI tidak mengakui perbuatannya karena tidak ada saksi nya, padahal jelas melihat kondisi anak saya sangat terpukul, sering melamun sendiri dan selalu ingin mengakhiri hidupnya “. Tandasnya.

Ditambahkannya, merasa tidak jelas keputusan tentang nasib anak saya, pada hari Selasa tanggal 04 bulan Agustus 2020, anak saya yang paling tua mendampingi adik nya untuk melaporkan kepada pihak kepolisian Polsek Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

” Laporan sudah kami lakukan ke Polsek Batanghari pada hari Selasa (04/08/2020) setelah itu langsung visum ke dokter, tinggal menunggu hasil visum nya keluar,” kata pihak Polsek Batanghari, dan saya beserta keluarga berharap Kepada pihak kepolisian khusus nya Polsek Batanghari agar cepat menindaklanjuti permasalahan ini “. Pungkasnya. (CAN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *