Berita24.co.id : Muba — Teka-teki sebab rusaknya kaca mobil milik anggota Polres Muba kini terkuak.
Sewaktu berkunjung ke rumah salah satu sahabatnya di Desa Tanjung Agung Utara (TAU), Kecamatan Lais, Kabupaten Muba, Sumatera Selatan, Senin, 16/11/2020 awak media ini secara kebetulan mendapat informasi mengenai sebab rusaknya mobil Toyota Avanza bernomor polisi BG 1723 SY
Diketahui bersama, pada hari Sabtu, 07/11/2020 Satnarkoba Kepolisian Resor (Polres) Muba menggerebek bandar Narkoba di Desa Tanjung Agung Utara, bernama Andi bin Sukri. Dalam penggerebekan tersebut, karena tersangka membawa senjata api (pistol rakitan) dan membahayakan keselamatan aparat kepolisian, maka Polisi Satnarkoba Muba melumpuhkan tersangka dengan menembaknya di bagian kepala.
Namun yang menjadi pertanyaan, Bagaimana dan Mengapa kaca mobil Toyota Avanza yang ditumpangi Aparat Polres Muba, waktu itu bisa hancur lebur ?
Awak media ini mendapat informasi dari beberapa warga masyarakat setempat, bahwa rusaknya kaca mobil milik anggota Polres Muba, adalah karena warga masyarakat marah besar akibat oknum Satnarkoba POLRES Muba salah tembak, yaitu sewaktu hendak menembak Andi bin Sukri ternyata pelurunya menyasar mengenai tubuh anak perempuan usia 5 tahun inisial “P” yang tak lain adalah keponakan Andi.
“Waktu itu pak, Para polisi ada di teras rumah Andi, dan ibu kandung “P” ada di halaman menggiring “P” menjauh, posisinya membelakangi aparat polisi, sedangkan Andi ada di Jalan di depan “P” dan ibunya, jadi posisi ibu dan anak balita ini ada di antara Andi dan Aparat Polres Muba,” ujar salah seorang warga yang tidak mau namanya dituliskan di media ini.
Lanjutnya, “Polisi bermaksud menembak Andi, tapi pelurunya nyasar mengenai dada sebelah kanan “P” dari belakang tembus ke bagian depan, dan seketika itu juga Putri jatuh tertelungkup ke tanah. Sebelum mengenai “P” peluru tersebut menyerempet pinggang sebelah kanan ibu kandung “P”, setelah mengatakan ini kepada awak media, orang-orang yang berkumpul di tempat tersebut turut membenarkan.
Sementara itu seorang warga lainnya menambahkan bahwa masyarakat di Desa TAU, aman, tidak suka dan tidak pernah terjadi keributan. Mereka juga takut kepada polisi, khususnya para polisi yang bersenjata dan menggunakan pelindung.
“Kami tidak akan merusak mobil kepunyaan Polisi, kalau Polisi tidak menembak anak yang tidak bersalah itu pak. Kalau Polisi menembak tersangka bandar Narkoba biarlah, tetapi karena polisi (salah) menembak anak kecil yang tidak tau apa-apa, kami jadi geram dan marah sekali, kami melampiaskan kemarahan kami dengan merusak mobil Polisi,” katanya kepada awak media.
Bapak pikir saja, kalau memang Andi yang menembak “P”, tentu mengenai dada bagian depan “P” dulu baru tembus ke belakang, karena Andi di depan mereka, dan si “P” akan jatuh terlentang ke belakang bukan tersungkur ke depan, buktinya mulut “P” berdarah akibat dia tersungkur ke depan. (Ags).