Berita TerkiniDKI JAKARTA

Mengenal Kanal Banjir Timur dan Kanal Banjir Barat, Pengendalian Banjir Jakarta

Berita24.co.id: Jakarta — Kota Jakarta dengan 6 wilayah administratif pemerintahan begitu strategis posisi letaknya. Memiliki pantai yang berfungi sebagai jalur distribusi angkutan dan logistik juga pada garis pantai nya ada destinasi wisata yang sudah terkenal sampai mancanegara yaitu pantai Ancol.

Aneka fasilitas tersedia disana termasuk Hotel berbintang. Arena bermain, Sea Worid . , Dunia Fantasi (Dufan)
Berbatasan dengan provinsi Banten di utara dan Provinsi Jawa Barat, alur kegiatan perekonomian berpusat di jakarta. Fasilitas mumpuni tersedia karena kegiatan Pemerintah masihdisni, Semua Kementerian dan BUMN tetap beraktivitas dengan lancar meskipun Ibukota Negara sudah pindah ke Kalimantan.

Istana Negara, Istana kepresidenan dan istana Wakil Presiden masih disini, Kedutaan besar negara negara sahabat juga.

Jakarta seakan tak pernah tidur, cari hiburan malam , dari yang berkelas sampai recehan tidak sulit. Keadaan yang selalu hidup itumenumbuhkan kota kota hunian diseputar Jakarta.

Tinggi nya harga nilai tanah serta sulit nya lahan hanya dapat diatasi Pemerintahkota jakarta dengan memperbanyak rusun (rumah susun) yang berdiri vertikal dengan ketinggian 16 lantai.

Keterlibatan pihak swasta membangun Apartemen dengan berbagai jenis fasilitas membantu ketersediaan hunian warga Jakarta 13 sungai membelah dan melintas kota jakarta dari berbagai arah yang bermuara ke Laut Jawa.

Banjir adalah problema klasik yang sudah dialami sejak dulu. Musim penghujan adalah sebagian mimpi buruk warga Jakarta yang bermukim di pinggir sungai dan kali termasuk pantai karena jika pasang laut naik kepermukaan masuk hingga jauh kepemukiman di jakarta utara.

Pengendalian banjir sungai dan kali sudah dilakukan sejak dulu, sejak zaman Kolonial Belanda. Salah satu nya elemen pembangunan terusan untuk menghindari genangan yang berpotensi jadi banjir.

Konsep ini dikenal dengan Kanal Banjir Barat dan Kanal Banjir timur. Pengendalian banjir ini diperkenalkan Von Breen pada Departemen Burgelijke Openbare WerkeWerken (BOWuntuk) pada Pemerintahan Belanda di Batavia (nama lama Jakarta)tahun 1911 untuk Pengendalian p banjir dengan membangun terusan atau disebut Kanal.
Kanal Banjiri Barat dibangun tahun 1911 dan selesai tahun 1919, dari kali Ciliwung hingga Muara Angke dengan panjang 17 km.

Kanal ini menampung 4 aliran sungai, yaitu Sungai Ciliwung, sungai Krukut sungai Cideng dan sungai Grogol. Kanal ini bertujuan melindungi wilayah Batavia, Menteng,Senen Harmoni Gambir Kota,Pasar Ikan,Tanjung Priok
Kanal Banjir Barat sebagai Makro Drainase kota.

Kanal Banjir Barat mampu untuk mengendalikan banjir dengan kedalaman kanal 4meter _ 12 meter dan lebar dasar kanal13, 5 meter _16 meter. Beban sungai di utara tampak lebih terkendali Kanal Banjir Barat jadi bagian penting menjadi Makro Drainase Kota yang berfungsi mengaliri air berlebihan untuk menghindari genangan.

Kanal Banjir timur masih dengan konsep yang sama dibangun tahun 2003 membentang sejauh 23,5km.dari Cipinang Kebon Nanas hingga Marunda dengan lebar 100 _300 meter.

Dilengkapi dengan sabuk hijau, jalur sepeda,jalur pejalan kaki taman, Kanal Banjir Timur dibangun untuk melindungi wilayah jakarta timur dan Jakarta Utara dari banjir akibat luapan sungai Cipinang, Kali buaran Sunter, Jatikramat dan Cakung.

KBB (Kanal Banjir Barat) dan KBT (Kanal Banjir Timur) dibangun sesuai dengan namanya, Kanal Banjir, Pengendalian banjir.

Kanal banjir Timur disamping fungsi tersebut kini menjadi tujuan Destinasi wisata warga dan tempt nongkrong bahkan sejak sore ramai PKL menggelar dagangan dipinggir KBT. (Nanang)

Tinggalkan Balasan