Parah!!!, Pekerjaan Proyek Pusat Produksi Benih di Mesuji Terindikasi Dikerjakan Tidak Sesuai Spesifikasi
Berita24.co.id : Mesuji — Parah!!, Pembangunan pusat produksi benih di Desa Buko Poso, Kecamatan Wayserdang, Kabupaten Mesuji, senilai Rp.1.253.398.400, diduga tidak sesuai spesifikasi.
Padahal, Proyek dari Direktorat Pembenihan, Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dilaksanakan oleh CV.Putra Abung Sentosa itu menelan anggaran yang pantastis namun sayang pengerjaannya malah dikerjakan terkesan tidak sesuai sepesifikasi.
Dari pantauan wartawan di lokasi proyek yang terletak di embung Desa Buko Poso itu, pihak pelaksana atau rekanan tidak menggunakan bulldozer dan water tanker truck dalam pekerjaan pematangan lahan dan pembentukan elevasi. Bahkan, untuk penggunaan alat berat vibro roller juga tidak maksimal.
Padahal, dalam pekerjaan itu, pihak rekanan wajib mengunakan peralatan excavator, bulldozer, dan vibro roller berikut water tanker.
Selain itu, pihak pelaksana CV. Putra Abung Sentosa, juga diduga sengaja mengurangi jumlah volume pembesian dengan menggunakan besi “banci” yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ditemukan adanya penggunaan besi 12 banci yang digunakan untuk berbagai konstruksi bangunan, seperti tiang, balok, dan kolom. Sedangkan untuk cincin juga menggunakan besi 8 banci.
Pengawas lapangan CV Putra Abung Sentosa, Doni, juga mengakui penggunaan besi banci dalam pekerjaan pembangunan pusat produksi benih.
“Itu yang ada di toko seperti itu. Iya memang itu besi banci,” katanya saat ditemui di lokasi proyek pembangunan pusat produksi benih di Buko Poso belum lama ini.
Pihaknya juga mengakui, jika alat berat yang digunakan dalam pekerjaan pematangan lahan dan pembentukan elevasi hanya menggunakan excavator dan vibro roller saja, dan tidak menggunakan bulldozer dan water tanker truck.
“Kita gunakan excavator dan vibro roller, kalau untuk bulldozer dan water tanker truck belum,” ujarnya.
Padahal, proses tahap pekerjaan pematangan lahan dan bembentukan elevasi tanah eksisting sampai dengan elevasi rencana masing-masing komoditas dan membuang tanah bekas pengerukan keluar lokasi pekerjaan telah di lalui.
Anehnya, Konsultan pengawas PT.Abadi Karsa Mulya, saat dikonfirmasi terkesan membiarkan pekerjaan itu tidak sesuai spek. Hal itu, setelah dikonfirmasi tentang banyaknya item pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, bahkan dirinya juga mengatakan, kalau untuk besi yang penting SNI.
“Yang besinya SNI dan ukuranya sesuai. Kita tidak tau apakah besinya itu banci atau tidak. Kami juga tidak membawa alat ukur,” katanya. (tim)