Hukum & Kriminal

Polda Lampung Umumkan Hasil Otopsi, Tak Ada Tanda Kekerasan pada Empat Mayat Tanpa Kepala

BERITA24.CO.ID

Bandarlampung — Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung telah memeriksa belasan saksi terkait penemuan empat mayat anonim.

Dirreskrimum Polda Lampung Kombes Reynold Hutagalung, menjelaskan terkait penemuan mayat di Tanggamus sudah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi mulai yang melihat awal.

Selain itu, dokter Lusiana melaksanakan pemeriksaan autopsi luar dan dalam dua mayat lainnya di Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda dimulai pukul 09.00-12.00 WIB.

“Dari keseluruhan, kami menghubungkan satu sama lain, secara cepat dari Polres Tanggamus dan Lamsel, dengan sistensi oleh Ditreskrimum dengan total 19 orang saksi,” paparnya.

Menurut Dokter Forensik Rumah Sakit Bob Bazar, dr Andriani menjelaskan mayat masuk tanggal 6 September

Karena standar operasional prosedur, jenazah ‘ditahan’ dengan harapan keluarganya datang selama 3 x 24 jam.

“Setelah itu, mayat akan dimakamkan di TPU khusus untuk yang anonim,” ujarnya.

Pihaknya telah mengambil sampel leher dan betis sebelah kiri untuk memastikan patologi anatomi forensiknya mengarah ke mana.

Menurutnya “Kami masih mencurigai atau istilah medis suspect untuk data sekunder baju tersebut” .

Kombes Reynold Hutagalung juga menambahkan, hal itu dilakukan karena untuk mendapatkan penguatan atas identitas jenazah yang ditemukan.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Tim Disaster Victim identification (DVI) Polda Lampung terkait temuan terhadap jenazah maupun barang yang melekat di mayat.

“Untuk dapat kita jadikan penguatan, siapa sesungguhnya atau mendapatkan indentitas. Kewajiban kami melakukan koordinasi, agar mendapat autopsi terhadap empat mayat tersebut,” jelasnya.

Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara, dr. Lusy menjelaskan, sudah dilakukan autopsi kepada dua mayat. Namun kondisi mayat tersebut sudah mengalami pembusukan.

Tidak ada tanda kekerasan. Semua  organ utuh dan mengalami pembusukan atau penyusutan.

“Dari beberapa temuan itu, kami ambil beberapa sampel jaringan organ untuk pemeriksaan patologi anatomi dan mengambil sampel DNA untuk pemeriksaan lebih lanjut,” bebernya.(rls/tina*)

Tinggalkan Balasan