Berita24.co.id: Tanggamus- Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada masyarkat akan bahaya Stunting.
Mahasiswa KKLPPM Kelompok 27 Universitas Malahayati Bandar Lampung menggelar kegiatan penyuluhan dan edukasi bertema ” Cegah Stunting, Ciptakan Generasi Emas”.
Kegiatan penyuluhan bertempat di Pekon Banjar Negoro, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, kamis (14/8/25).
Mely Shanrina mengatakan, kegiatan penyuluhan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat akan penyebab dan dampak dari Stuntimg. Selain itu juga memberikan informasi mengenai upaya pencegahan dan penanggulangannya.
” Pentingnya masyarakat untuk mengetahui sejak dini akan bahaya Stunting. Dimana
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis sejak masa kandungan hingga usia dua tahun,” Ucap Mely Shanrina, Mahasiswi Kedokteran UNMAL Bandar Lampung, Jum’at (15/8/25)
Mahasiswi Kedokteran semester VII Universitas Malahayati Bandar Lampung itu melanjutkan, pada kegiatan tersebut, mereka juga memaparkan dampak jangka panjang Stunting yang bukan hanya menghambat pertumbuhan fisik, namun juga perkembangan kecerdasan terhadap anak.
” Dalam sesi pemaparan, kami menjelaskan secara rinci penyebab stunting, mulai dari gizi yang tidak seimbang, sanitasi buruk, hingga minimnya pengetahuan pola asuh yang tepat,” Timpalnya.
Dia melanjutkan, terkait penyuluhan tak hanya berhenti pada teori, peserta kegiatan diajak berdiskusi interaktif agar lebih memahami cara pencegahan stunting di kehidupan sehari-hari.
Dan menurut Mely, sesi penyuluhan yang paling menarik perhatian warga saat demonstrasi memasak bubur mutiara dada ayam. Menu sederhana namun kaya gizi.
” Kita juga menunjukkan cara mengolah bahan-bahan seperti beras, dada ayam rebus, wortel, dan santan menjadi hidangan lembut bergizi yang cocok untuk anak-anak. Resep ini tidak hanya mengandung protein dan vitamin yang cukup, tetapi juga mudah dibuat dengan bahan yang terjangkau di pekarangan rumah atau pasar lokal. Dan harapannya, para orang tua dapat mengaplikasikan menu ini di rumah sebagai salah satu langkah menjaga asupan gizi anak,” Imbuhnya.
Masih kata Mely, melalui kegiatan ini, Mahasiswa KKLPPM Kelompok 27 berharap masyarakat Pekon Banjar Negoro, dapat menerapkan pola makan sehat, menjaga kebersihan lingkungan, dan memberikan pola asuh yang tepat, sehingga rantai stunting dapat diputus.
” Generasi emas dimulai dari asupan gizi yang benar. Apa yang dimakan anak hari ini, menentukan masa depan mereka esok,”Ujarnya diakhir pembicaraan .(fahmi)






